Gaya Nongkrong Malam Minggu, Intelek, Beretika Gak Neko-Neko

Sabtu, 05 April 2008

Islam is Way of Life, not Islamology !

Sesungguhnya agama (yang diridlai) di sisi Allah hanyalah Islam. (TQS. Ali ‘Imran [3]: 19) Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya. (TQS. Ali ‘Imran [3]: 85) 


Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengatur hubungan manusia dengan Khaliq-nya, dengan dirinya dan dengan manusia sesamanya. Hubungan manusia dengan Khaliq-nya tercakup dalam perkara akidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya tercakup dalam perkara akhlak, makanan, dan pakaian. Hubungan manusia dengan sesamanya tercakup dalam perkara mu’amalah dan uqubat (sanksi). 

Kawan, alhamdulillah kita telah dilahirkan oleh Alloh SWT dari keluarga Muslim, kita memiliki Ayah dan Bunda yang Muslim, hingga kita memiliki keIMANan dan keISLAMan. Alhamdulillah, kita pun telah belajar membaca Al Quran di Madrasah atau di Taman Pendidikan Al Quran sehingga kita bisa membaca Al Quran. Alhamdulillah, kita telah bersekolah yang setiap pekan minimal satu kali kita mempelajari Agama Islam. 

 Semoga dengan pembelajaran Agama Islam yang telah kita ikuti menyebabkan kita semakin paham bahwa semua perbuatan kita diatur oleh Alloh SWT. Kawan, semoga dengan semua itu, saat ini kita telah siap menjadi seorang MUKALLAF, seorang yang diwajibkan oleh Alloh SWT untuk menaati seluruh aturanNya. 

Sebab, tatkala seorang anak Muslim telah memasuki usia baligh (dewasa) dan dia berakal sehat, maka saat itu ia harus bertanggungjawab secara pribadi atas seluruh perbuatannya. Ibaratnya, saat itu ’speedometer’ pahala dan dosa sudah mulai berputar. Malaikat mulai mencatat amal sholeh dan amal salah-nya. Kepada kawan yang belum mengamalkan ajaran – ajaran Islam, atau bahkan melanggar aturan Alloh SWT marilah kita doakan semoga mereka mendapat hidayah dari Alloh SWT, sehingga mau, mau, dan mau menaati ISLAM, menaati PERATURAN HIDUP, yang telah diturunkan oleh yang Maha Hidup, yang telah memberi KEHIDUPAN kepada kita. 

Kawan, memang Islam adalah WAY of LIFE, JALAN HIDUP. Maka, seharusnya ketika kita mempelajari Islam dalam niatan untuk bisa mengamalkannya, agar dapat melaksanakan perintah – perintah Alloh SWT dan agar dapat meninggalkan laranganNya. Ketika belajar tentang Rukun Iman, maka dalam rangka agar kita memiliki keimanan yang benar. 

Saat belajar Rukun Islam, supaya kita dapat melaksanakan Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, dan Haji. Saat kita membaca Al Quran, agar kita mengerti perintahNya dan laranganNya, sehingga kita dapat mentaatiNya. 

Subhanalloh. Marilah kita meniru sikap para Shahabat Rasululloh terhadap aturan Alloh SWT. Dalam sebuah hadits Al Bukhari meriwayatkan dari ’Aisyah r.a. berkata : (terjemahnya) Semoga Alloh merahmati kaum Wanita yang hijrah pertama kali, ketika Allah menurunkan firman-Nya, ”Dan hendaklah mereka mengenakan kain kerudung mereka diulurkan ke kerah baju mereka.” (TQS anNur [24]:31). Maka kaum wanita itu merobek kain sarung mereka (untuk dijadikan kerudung) dan menutup kepala mereka dengannya. Al Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. beliau berkata : Suatu hari aku memberi minum kepada Abu Thalhah al-Anshory, Abu Ubaidah bin al-Jarrah, dan Ubay bin Ka’ab dari Fadhij, yaitu perasan kurma. Kemudian ada seseorang yang datang, ia berkata, ” Sesungguhnya khamr telah diharamkan.” Maka Abu Thalhah berkata. ”Wahai Anas, berdirilah dan pecahkanlah kendi itu !” Anas berkata, ”Maka aku pun berdiri mengambil tempat penumbuk biji-bijian milik kami, lalu memukul kendi itu pada bagian bawahnya, hingga pecahlah kendi itu.” 

Itulah sikap para Shahabat Rasululloh, generasi yang mulia terhadap perintah dan larangan Alloh SWT. Yang memang memahami Islam sebagai JALAN HIDUP. Para Shahabat Rasululloh senantiasa berusaha terikat kepada hukum Alloh SWT dan berusaha menghindari laranganNya. Apakah kita merasa lebih mulia daripada mereka hingga kita berani meninggalkan perintahNya atau bahkan melanggar perintahNya. Naudzubillah. MasyaAlloh. 

Oleh karena itu, marilah kita mempelajari Agama Islam bukan sebagai ISLAMOLOGY, yang menganggap Islam sebagai ILMU PENGETAHUAN TENTANG ISLAM belaka, layaknya biology, fisika, matematika, ilmu sastra, dan lain – lain. Sebab, kalau kita menganggap Islam sebagai Islamology seakan – akan targetnya hanyalah sekedar tahu tentang Islam, tidak ada dorongan untuk mengamalkan. Sebagaimana ilmu biology yang dipelajari hanya sebatas mengetahui saja, tanpa ada kewajiban mengamalkan. 

Marilah kita mempelajari Islam sebagai WAY of LIFE, mempelajari Islam sebagai JALAN HIDUP, sebagai panduan hidup kita di dunia ini. Semoga Alloh SWT senantiasa menolong kita. Amin. 

(ditulis untuk buletin buka hati (untuk edisi cetak, sebagian isi diedit untuk mencukupkan kapasitas lembaran), lembar ke-05,   yang disebarkan di sekitar aloon pada tanggal 5 April 2008 ) Terima kasih atas dukungan dan bantuan dari kawan-kawan.

Majalah Keluarga Islami Tulungagung Ayo! Ubah wajah dunia dengan Islam