Gaya Nongkrong Malam Minggu, Intelek, Beretika Gak Neko-Neko

Selasa, 25 Maret 2008

Sekilas Oeblik

Pendahuluan
Kalau para pemusik bersedia ngamen berkeliling menjajakan keterampilannya nyanyi, maka insyaAlloh para aktivis dakwah pun juga bisa berkeliling ‘ngamen’ menyampaikan materi dakwahnya.
Salah satu kelompok obyek dakwah yang belum dikelola adalah kerumunan remaja di aloon – aloon saat malam hari.
Remaja yang sedang mencari jati diri, tentunya insyaAlloh membutuhkan pendamping, dan diharapkan ada maslahat yang dapat diperoleh dari kebiasaan nongkrong di tempat tersebut.
Berkenaan dengan hal di atas, maka kami bermaksud membentuk komunitas ublik, yang insyaAlloh melaksanakan kegiatan pendampingan dan melakukan aktivitas dakwah di kalangan remaja yang nongkrong di aloon – aloon dans sekitarnya.

Nama Komunitas
Nama komunitas ini adalah Komunitas Ublik. Nama ini dipilih dengan maksud filosofi :
1. Singkatan : Unit BeLajar Islam remaja suka Kluyuran
1.Ublik adalah lampu emergency, ketika listrik padam, maka ublik dinyalakan, ketika tidak ada penerangan bagi remaja yang nongkrong di aloon – aloon, maka ublik hadir sebagai penerang.
2.Ublik adalah cahaya yang didatangi oleh serangga – serangga malam untuk bertemu. Laron – laron akan mendatangi ublik. Diharapkan remaja yang ada di aloon - aloon mau mendatangi ublik.
3.Ublik adalah sumber penerangan bagi orang – orang pinggiran yang tidak punya akses ke layanan listrik. Ublik adalah media penerang bagi masyarakat yang dipinggirkan, yang tidak mampu dugem di kafe atau hotel. Remaja yang ingin bersenang – senang dengan biaya murah datang ke aloon – aloon, dan ublik datang melayani mereka.
4.Ublik bukanlah obor yang bisa membakar bambu tempatnya menyala, ublik bukanlah lilin yang membakar batang lilinnya. Ublik hanya sebagai penerang, tidak untuk membakar. InsyaAlloh ublik berusaha berdakwah dengan damai dan menghindari dan menolak cara kekerasan (anarkhis).
5.Pada saat pelaksanaannya, komunitas ini membawa dan menyalakan ublik. Pemilihan media ublik sebagai simbol, insyaAlloh memudahkan identifikasi lokasi tanpa harus memakai spanduk atau papan nama. Ketika ublik sudah dinyalakan di atas tikar maka insyaAlloh asosiasi obyek dakwah langsung ke eksistensi komunitas ublik.

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah. InsyaAlloh tidak lagi padam walaupun hujan terus turun

Majalah Keluarga Islami Tulungagung Ayo! Ubah wajah dunia dengan Islam